topbella

PERAN PENTING SEORANG WANITA

Di balik sukses seorang tokoh, tersembunyi peran dua perempuan yang amat menentukan, yaitu ibu dan isteri
_petikan pidato BJ Habibie pada saat Penganugerahan Gelar Doctor Honoris Causa dalam bidang Filsafat Teknologi dari Universitas Indonesia
Kalimat Pak Habibie membuat saya kemudian tersadar…
Betapa besar dan pentingnya peran kami seorang wanita. Kami memiliki dua peran istimewa, menjadi ibu dari calon-calon pemimpin dan menjadi pendamping dari pemimpin-pemimpin itu sendiri (insyaAlloh)…
Peran kami memang tidak dapat dilihat secara nyata oleh publik, tapi justru inilah yang menjadi tantangannya. Kami harus menjadi manajer hebat di balik layar demi kesuksesan orang-orang yang kami cintai.
Mungkinp peran wanita dalam keluarga dapat diibaratkan seperti manajer sebuah perusahaan. Seperti yang kita tahu, pandangan masyarakat terhadap perusahaan-perusahaan sukses sekelas Bakrie Group kebanyakan hanya berkisar pada “siapa pemilik perusahaan itu? “tanpa pernah bertanya “siapa manajer perusahaan itu?”
Padahal bila ditelusuri lebih lanjut, terkadang peran pemilik-pemilik perusahaan seperti Bakrie dalam perusahaan-perusahaannya hanya menjadi owner atau penanam saham. Selebihnya yang mengatur sedemikian rupa dan membuat strategi agar perusahaan mencapai puncak keberhasilannya adalah seorang manajer. Karena biasanya pemilik perusahaan lebih memilih menyerahkan kegiatan manajerial ini kepada kalangan profesional.
Tetapi sayang peran manajer ini, bagi orang-orang awam sering tidak diperhatikan…
Sama seperti peran Ibu Pak Habibie dan Ibu Hasri Ainun Habibie dalam kehidupan Pak Habibie. Sebelum saya membaca buku “Habibie &Ainun”, saya seperti kebanyakan orang lainnya yang mengenal Pak Habibie sebagai salah satu cendekiawan, engineer, ilmuan, presiden terbaik yang dimiliki bangsa Indonesia. Saya hanya mengenal keberhasilan-keberhasilan beliau tanpa tahu siapa orang-orang di balik kesuksesannya. Tetapi setelah saya membaca buku “Habibie&Ainun” saya mengerti. Di balik kesuksesan beliau yang mengagumkan ada 2 peran wanita yang begitu hebat. Yaitu ibu beliau, yang dalam kondisi single parentpun berjuang untuk menyekolahkan beliau hingga ke Jerman dan tentunya Isteri beliau, Ibu Ainun yang dengan wajah,tatapan mata, dan senyumannya selalu memberi semangat, motivasi dan mengilhami…subhanalloh…
Saya kemudian mulai berpikir, inilah kenapa wanita berhak memperoleh pendidikan tinggi sama seperti laki-laki. Karena hampir tidak mungkin kita dapat menjalankan hak dan kewajiban kita dengan baik tanpa kita memiliki bekal ilmu yang baik pula. Terkadang wanita-wanita yang memiliki bekal ilmu yang baik sekalipun belum bisa menjalankan peran mereka secara baik, apalagi mereka yang tidak memiliki bekal ilmu.
Seperti apa yang diperjuangkan Kartini dulu dalam hal emansipasi wanita, yaitu agar wanita memperoleh pendidikan yang baik agar ia dapat menjalankan hak dan kewajiban mereka dengan baik. Karena ternyata peran wanita memang tidak mudah.
Namun seiring perkembangan jaman, saat wanita-wanita memiliki pendidikan tinggi hingga S1,S2,S3 atau bahkan menjadi seorang guru besar sekalipun, justru mereka lebih sibuk menjadi seorang wanita karier. Akibatnya tugas utama mereka untuk menjadi ibu dan isteri yang baik justru terbengkalai..
Yang sering kita lihat, wanita-wanita karier menyerahkan persoalan pengasuhan anak kepada seorang baby sitter maupun kepada pembantu rumah tangga. Lalu apa gunanya mereka berpendidikan tinggi? apabila pendidikan anak di usia dini pun sudah diserahkan kepada baby sitter atau pembantu yang notabene pendidikan mereka tidak sebaik kita?
Memang bukan hal yang mudah bagi wanita sekarang untuk memilih menjadi wanita karier atau total menjadi ibu rumah tangga. Seperti yang pernah diungkapkan dosen saya. Kita memperoleh pendidikan seperti sekarang ini tentu dengan tidak sedikit subsidi yang diberikan negara. Tentu negara memberi subsidi ini bukan tanpa maksud. Negara berharap dengan subsidi yang diberikan sebagai investasi agar suatu saat putra putri bangsanya memiliki kontribusi yang baik untuk negara. Belum lagi biaya pendidikan yang tidak sedikit juga dikeluarkan orang tua untuk kita. Apakah dengan semua itu kita tidak akan membalas budi baik mereka? Itu artinya peran wanita bertambah lagi. Wanita juga harus berkontribusi untuk orang lain, bangsa dan negara…

Tetapi saya kagum dengan Ibu Ainun. Beliau sebagai wanita cerdas, memiliki karier yang baik (seorang dokter di RSCM) namun beliau rela meninggalkan kariernya demi mendampingi suami dan mengasuh anak-anknya…*subahanalloh..
hmm…ternyata peran wanita bagi kehidupan ini cukup besar dan tidak mudah..but let’s try to be a good women. I Believe.. we can do it.

Mengenai Saya

Foto Saya
siti mar atus sholikhah
Lihat profil lengkapku